Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa Dan Idiologi Negara.
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena:
Suatu organisasi apapun bentuknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal maupun eksternal, demikian pula negara.
Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena:
Seperti dalam tujuan nasional pasti akan ada masalah yang dihadapi demikian pula pada falsafah bangsa dan idiologi negara, dapat dibaca dalam Pembukaan UUD 1945 sbb:
> Alinea I , merdeka adalah hak semua bangsa, penjajahan bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
> Alinea II , adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
> Alinea III , bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Tuhan (merupakan dorongan spirituil).
> Alinea IV , mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.
PENGERTIAN
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya.
Konsepsi
ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan
Wasantara.
Kesejahteraan =
Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya
demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
Keamanan
= Kemampuan
bangsa Indonesia
melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari
dalam.
ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Kesejahteraan
dan keamanan
2. Komprehensif
Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas
kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan
SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Mandiri
= Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas,
integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama
yang saling menguntungkan
2. Dinamis
= Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategis.
3. Wibawa
= Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa
dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4. Konsultasi
dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA
Ketahanan
nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam
berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan
komplek.
Konsepsi
ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu:
- Aspek alamiah (Statis)
a.
Geografi
b.
Kependudukan
c.
Sumber kekayaan alam
- Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial
budaya
e.
Ketahanan keamanan
PENGARUH ASPEK IDEOLOGI
Ideologi
→ Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam
Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1.
Ideologi
Dunia
a. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua
orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada
manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John
Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
b. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh
dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum
kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,
akan:
1.
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu
golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan.
2.
Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3.
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa
nasionalisme.
4.
Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman,
tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan
hukum agama dalam kehidupan dunia.
2.
Ideologi
Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi)
dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua
nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan
ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya
diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran
ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang
konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat
ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1. Pengamalan
Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2. Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Bhineka
Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4. Contoh
para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal
yang sangat mendasar.
5. Pembangunan
seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme
6. Pendidikan
moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke
dalam mata pelajaran lain
PENGARUH ASPEK POLITIK
Politik
berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan
(pemerintahan) atau kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:
1. DalamNegeri
Adalah kehidupan
politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
a.
StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan
sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b.
ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun
kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c.
BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d.
KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan
nasional
2. LuarNegeri
Salah satu
sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban
dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik Luar
Negeri Indonesia
adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak
memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam
percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi
berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan
ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan
dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
bersadarkan Pancasila UUD ‘45
·
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri =
Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan
adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi
yang hidup dalam masyarakat
·
Ketahanan pada aspek politik luar negeri =
meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan
citra positif Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi
negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan
PENGARUH ASPEK EKONOMI
Perekonomian:
1. Aspek
kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat
meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok,
serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhan.
Sistem
perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap
kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal
dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh
dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan
pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia =
Pasal 33 UUD ‘45
Sistem
perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak
dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan
untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli
dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud
ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk
mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang
menunjang, antara lain:
1. Sistem
ekonomi Indonesia
harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata.
2. Ekonomi
KerakyatanMenghindari:
a.
Sistem free fight liberalism: Menguntungkan
pelaku ekonomi yang kuat.
b.
Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi
diluar sektor negara.
c.
Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan
dengan cita-cita keadilan sosial.
3. Struktur
ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan
jasa.
4. Pembangunan
ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota
masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Pemerataan
pembangunan.
6. Kemampuan
bersaing.
PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat
yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang
merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan
cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan
kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan
diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan
psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam
setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala
kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan
nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa
(daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan
nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia
adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
·
Religius
·
Kekeluargaan
·
Hidup seba selaras
·
Kerakyatan
Wujud ketahanan
sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang
dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
PENGARUH ASPEK HANKAM
Pertahanan
Keamanan Indonesia => Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan
keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan
ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari
pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional Indonesia.
Wujud
ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara
dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan
keamanan mencakup:
·
Struktur kekuatan
·
Tingkat kemampuan
·
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan
pertahanan keamanan melalui empat
pendekatan:
- Ancaman
- Misi
- Kewilayahan
- Politik
→ Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung
jawab TNI.
→ Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi
tanggung jawab Polri. TNI dapat
dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri
sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan
darurat.
Secara geografis
ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki
wilayah Indonesia
(initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan
keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan
keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama :
·
Unsur utama Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU.
·
Unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus
diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing
(link up) dengan alasan-alasan:
·
Menegakkan HAM
·
Demokrasi
·
Penegakan hukum
·
Lingkungan hidup
Mengingat
keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan
kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan
keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan
tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
1. Perlawanan
bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
2. Perlawanan
tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3. Komponen
pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
1. Mewujudkan
kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
2. Indonesia
adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
3. Pembangunan
pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas
keamanan.
4. Potensi
nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5. Mampu
membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
6. Pembangunan
dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh
manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM,
menghayati nilai perang dan damai.
7. TNI
sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8. Polri
sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
KEBERHASILAN KETAHANAN NASIONAL
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampumenegakkan
wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan
geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta
kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung
maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi
NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi
setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Hal inilah yang dinamakan ketahanan nasional. Ketahanan Nasional mempunyai
aspek utama, yaitu
v Kesejahteraan
dan Keamanan.
Kesejahteraan
dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat dibedakan
tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan terwujudnya Ketahanan
Nasional hakikatnya merupakan satu proses membentuk Kesejahteraan danKeamanan
buat negara dan bangsa. Ada kalanya bangsa berada dalam tingkat perjuangan yang
memerlukan titik berat pada Kesejahteraan, sedangkan pada tingkat perjuangan
lain mungkin juga titik berat harus pada Keamanan. Namun sekalipun titik berat
diletakkan pada salah satu aspek, aspek yang lain tidak boleh hilang sama
sekali. Jadi kalau salah satu aspek sama sekali tidak diperhatikan, Ketahanan
Nasional akan sama dengan nol atau tidak ada Ketahanan Nasional. Paling baik adalah
kalau kita dapat membentuk kondisi harmonis antara Kesejahteraan dan Keamanan,
meskipun hal itu tidak mudah tercapai.
Ancaman
dan tantangan di berbagai aspek kehidupan
1. Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak
dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh
Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi negaraasing,dengan maksud tertentu,
yang turut mendorong terjadinya diintergrasi ini.
2. Semakin besarnya pengaruh budaya asing
Pada
era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan menjadi semakin mudah
dilakukan melalui berbagai media yang ada. Pengaruh kebudayaan asing ini
memberikan banyak keuntungan dari budaya-budayanya yang positif, namun tidak
jarang pula yang masuk justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh
budaya yang negatif.
3. Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi.
Dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi pancasila, namun pada
kenyataannya semakin lama perekonomian Indonesia semakin condong ke paham
liberal, yang salah satu pahamnya adalah persaingan bebas dimana yang kuatlah
yang akan bertahan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari
Pancasila yaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.Bila kita terus mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan,
maka rakyatkecil atau yang lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh yang kuat
untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga kemanusiaan oranglemah
tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan sosial, karenasemua yang
ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan saudarasebangsanya lagi.
4. Di
bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia
mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa
yangseharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk
memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang
terjadi akibat dari perbedaan ras dan golongan. Dimana setiap anggota dari suku
dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaanserta suku merekalah yang
paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di
tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah
belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai
tujuannya dengan mengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu
juga perbedaan agama sering memicu timbulnya konflik yang ada di masyarakat.
Dimana terdapat paham yang membeda-bedakan ajaran agama yang satu dengan yang
lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama
yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaan agama serta aliran kepercayaan
yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap perpecahan
serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya. Masalah perbedaan
status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang sosial
budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan bawahan serta
antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu terjadinya
konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan
ini bukan hanya dalam status yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap
perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu diutamakan
kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin. Solusi untuk permasalahan ini
adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimanasemua anggota masyarakat
harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan sesamanya,
mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
5. Di
bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Jangan
sampai kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau
Sipadan diambil oleh negara lain. Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah
dilaut dengan 10 negara tetangga, yaitudengan India, Thailand, Malaysia,
Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, PNG, Australiadan Timor Leste berbatasan
dengan RI di darat. Baik perbatasan di laut maupun di daratmasalah penegasan
dan penetapan batas internasional tersebut sampai sekarang belumtuntas karena
masih ada kantung-kantung sepanjang garis batas yang belum tertutup(belum ada
kesepakatan bersama dalam penentuan batas negara maupun yang bermasalah).
Sebagai contoh, di perbatasan darat antara RI – Malaysia di Kalimantan terdapat
10 permasalahan batas yang masih perlu penyelesaian Mengatasi hal ini adalah
memperkuat pengamanan di daerah batasan dengan menempatkan TNI di daerah
perbatasan. Selain itu pemerintah harus tegas dan mengambil tindakan cepat
untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan negara lain tentang batas
wilayah. Jikatindakan represif tidak berjalan, kita bisa saja melakukan
konfontrasi dengan negara yang bersangkutan seperti yang dilakukan Indonesia
kepada Malaysia tahun 1960-an.
Contoh Kasus
“PERBATASAN
INDONESIA-MALAYSIA”
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan
batas-batas wilayah daratan dan lautan yang telah diakui dunia
Internasional. Negara Indonesia memiliki perbatasan dengan negara-negara
tetangga baik perbatasan di darat maupun di laut. Indonesi berbatasan dengan
Malaysia, Singapura, Papua New Gini, Timor Letse dan Australia. Negara yang
berbatasan di daratan adalah Indonesia dengan Papua New Gini di Provinsi Papua
dan Malaysia di Serawak dan Sabah di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur. Daerah perbatasan ini dijaga oleh TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut
dibantu oleh masyarakat yang berada di daerah perbatasan, terutama mereka yang
berada pada perbatasan di darat seperti Pulau Kalimantan dan Papua. Hal ini
membuat TNI harus berupaya meningkatkan ketahanan dan pertahanan di wilayah
perbatasan untuk mewujudkan keamanan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Batas wilayah laut dan daratan tersebut nampak jelas
pada peta/atlas yang menggambarkan zona perbatasan yang harus dipatuhi. Namun
demikian dalam dekade terakhir Negara Indonesia yang aman dan makmur terkoyah
dengan ulah dari negara-negara tetangga seperti Malaysia yang hingga kini terus
memberikan intervensi terhadap kedaulatan negara Republik Indonesia, baik di
wilayah lautan maupun wilayah daratan.
Perbatasan Indonesia dan Malaysia di Provinsi
Kalimatan Barat dan Kalimantan Timur merupakan zona konflik perbatasan yang
terus menjadi permasalahan negara yang tidak ada habisnya. Zone perbatasan
tersebut tidak mudah diawasi maupun dikendalikan oleh karena cakupan yang luas.
Sejalan dengan perbatasan negara, Tenara Nasional Indonesia mendapat bagian
tugas penting untuk mempertahankan wilayah Negara Republik Indonesia. Tugas
kemanunggalan ABRI dengan rakyat adalah tugas utama yang dicanangkan untuk
mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedaulatan negara bukan berada pada TNI semata
tetapi seluruh rakyat Indonesia dan kemanunggalan ABRI dan rakyat adalah simbol
kesatuan untuk tujuan yang sama dalam meningkatkan Ketahanan Nasional (Tannas).
Namun kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah perbatasan
membutuhkan adanya pembangunan yang merata. Pemerataan pembangunan di wilayah
perbatasan bukan pekerjaan yang mudah tetapi membutuhkan strategi dan rencana
yang terstruktur. Disisi lain masyarakat membutuhkan adanya akses pembangunan
yang terus berlangsung, salah satunya akses jalan untuk memudahkan transportasi
masyarakat menuju pusat pemerintahan. Hal ini masih belum nampak, sedangkan
yang nampak menonjol adalah pusat-pusat komando yang secara psikologis hanya
memberikan jamanan keamanan tetapi jaminan sosial dan ekonomi masih tidak
terpenuhi.
Wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia di
Provinsi Kalimantan Barat berada pada Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang,
Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Kecamatan
Entikong Kabupaten Sanggau, Kecamatan Jagaibabang Kabupaten Bangkayang dan
Kecamatan Nangabadau Kabupaten Kapuas Huku adalah wilayah Kecamatan yang
memiliki desa-desa yang berada pada garis perbatasan langsung dengan negara
Malaysia. Keberadaan wilayah ini masih sangat terisolasi (tidak ada akses jalan
yang baik pada sejumlah desa yang berbaasang langsung dengan negara Malaysia)
sehingga potensi aksesibilitas masyarakat lebih mengarah ke negara Malaysia
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kegiatan masyarakat di wilayah perbatasan juga
membuka ruang gerak kepada negara Malaysia untuk melakukan ekspansi perluasan
wilayah dan mencaplok wilayah NKRI yang mengakibatkan Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) terhadap Ketahanan Nasional. Di sisi lain pembangunan yang
diselenggarakan di wilayah perbatasan masih sangat jarang, rencana pembangunan
jangka menengah maupun jangka panjang, masih sebatas wacana dan tidak
terimplementasikan di wilayah perbatasan. Bahkan pelaksanaan pembangunan di
wilayah perbatasan diserahkan kepada TNI dalam program kemanunggalan ABRI dan
Rakyat, namun hal ini tidak dapat memberikan perubahan nyata terhadap kondisi
historis wilayah perbatasan, oleh karena itu perlu adanya perencanaan
pembangunan yang lebih terkonsentrasi kepada wilayah perbatasan dengan
melakukan pemekaran atau perluasan wilayah pemukiman dan pemerintahan dengan
melakukan pembangunan infrastruktur.
Kebutuhan terhadap pendidikan, kesehatan,
sarana dan paranana, agama, sosial budaya dan ekonomi, hukum dan informatika
terindetivikasi sangat menunjang aksesibilitas masyarakat. Hal ini hanya dapat
terwujud melakui strategi pembangunan yang terarah pada sasaran yang akan
dicapai. Strategi pembangunan nasional dalam kerangka kerja Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) dan Rencana Pembangan Jangka Panjangan
(RPJP) adalah kebijakan pembangunan berjangka yang direncanakan pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di kota dan daerah termasuk di wilayah
perbatasan.
Prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2004-2009 (RPJMN) telah ditetapkan bahwa salah satu prioritas
dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan damai adalah melalui pengembangan
kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur dengan kebijakan yang
diarahkan untuk (a) Mendorong terciptanya wadah yang terbuka dan demokrasi bagi
dialog kebudayaan agar benturan-benturan yang terjadi tidak melebar menjadi
konflik sosial.(b) Mendorong tuntaskan proses modernisasi yang dicirikan dengan
terwujudnya negara kebangsaan Indonesia Modern yang berkekanjutan dan
menguatnya masyarakat sipil. (c) Revitalisasi nilai-nilai kearifat lokasl
sebagai salah satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat
identitas nasional (d) Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan
produk-produk dalam negeri. Dalam kaitannya dengan pertahanan wilayah di
Indonesia, pemerintah melakukan strategi pertahanan yang dapat mempertahankan
keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Perbatasan-perbatasan negara
Republik Indonesia yang dilengkapi dengan batasan zone eksklusif atau batas
teritorial yang terdiri batas wilayah darat dan batas wilayah laut dapat
mempengaruhi perencanaan pembangunan nasional.
Pembangunan di segala bidang,
perwujudan pembangunan nasional tersebut melalui pemerataan kegiatan
pembnagunan yang mencakup hayat hidup orang banyak. Terkait dengan Ketahanan
Nasional (Tannas), pembangunan nasional diharapkan dapat menjadi pilar dan
motivator untuk meningkatkan ketahanan nasional tersebut. Bukan diartikan
secara terpisah dalam dua makna yang berbeda yang akhirnya menimbulkan dua
persepsi yang berbeda dan tidak bersatu. Tannas dalam program kerjanya adalah
mewujudkan ketahanan nasional, sementara pembangunan nasional adalah
pembangunan seluruh aspek kehidupan yang berkaitan dengan sosial, politik,
ekonomi dan hankam.
Ketahanan nasional di wilayah
perbatasan membutuhkan dukungan perencanaan pembangunan yang global.
Pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan hankam,
pembangunan Iptek, pembangunan sumber daya aparatur dan pembangunan sumber
aparatur TNI yang siap dan patuh menjalankan tugas dan perintah di daerah
perbatasan dengan penuh tanggung jawab. Perencanaan pembangunan disesuaikan
juga dengan kondisi masyarakat, aksesibilitas dan transportasi serta
peningkatan kesejahteraan rakyat dan upaya untuk pemekaran wilayah.
Paradigma peningkatan
ketahanan nasional merujuk pada tindakan-tindakan pencegahan dan kewaspadaan
nasional dengan mengimplementasikan progran pembangunan di segala di bidang di
wilayah perbatasan. Hal ini berkaitan dengan peran TNI dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab untuk : (a) mengatasi benturan-benturan yang terjadi agar
tidak menjadi konflik sosial.(b) mewujudkan negara kebangsaan Indonesia modern
untuk memperkuat masyarakat sipil. (c) memperkuat identitas nasional dan (d)
membentuk kepercayaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri yang
dengan demikian polaritas pembangunan kawasan perbatasan dapat mengarah pada
titik yang jelas dan tegas.
Berbicara tentang lingkup
kerja, Tentara Nasional Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab
mempertahankan Negara Kesatuan Indonesia beserta isinya, namun demikan dalam
pelaksanaan pembangunan TNI diharapkan dapat berperan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan tersebut sehingga dapat mewujudkan pembangunan nasional
yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahtetraan masyarakat terutama mereka
yang berada di wilayah-wilayah perbatasan seperti perbatasan Negara Indonesia
dengan Negara Malaysia.
Perbatasan Indonesia dan
Malaysia di Kalimantan ditandai tanah batas yang
memiliki panjang 2,019.5 km dan membentang dari Tanjung Datu di sudut barat
laut Kalimantan, melalui dataran tinggi pedalaman Kalimantan, ke Teluk Sebatik
dan Laut Sulawesi di sebelah timur pulau. Batas memisahkan Indonesia
pada provinsi kalimantan timur dan kalimantan barat dari Malaysia pada negara sabah dan sarawak.
Kalimantan Barat memiliki
sejumlah wilayah di bagian utara yang berbatasan langsung dengan negara
Malaysia seperti Balaikarangan, Seluas dan Patoh yang mencakup daerah tanjung
yang berada di sudut barat laut. Ketiga lokasi ini sangat berdekatan dengan
garis perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia. Kondisi wilayah
perbatasan sampai saat ini digunakan oleh sebagian warga untuk menyebarang ke
negara tetangga untuk berdagang atau memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini
disebabkan oleh faktor transportasi dan aksesibilitas pembangunan yang belum
terimplementasikan, selain itu rendahnya tingkat kesejahteraan dan tidak adanya
pemekaran wilayah menjadikan kondisi wilayah perbatasan menjadi terpuruk.
Informasi
dari masyarakat Balaikarangan diperoleh bahwa sebagian wilayah perbatasan
Indonesia Malaysia di Balaikarangan Kalimantan Barat telah dimasukki oleh warga
asing untuk pengambilan kayu dan pengolahan tambang, sebaliknya sebagian warga
yang berada di Balaikarangan dan Seluas telah melakukan perdagangan di Negara
Serawak untuk memperoleh sumber pendapatan sebaliknya warga asing telah
melakukan pengolahan tambang dan hasil hutan di Negara Indonesia yang ada di
Kalimantantan Barat dan Kalimantan Timur dengan memanfaatkan wilayah-wilayah
yang tidak terjaga oleh pos pemantau perbatasan (Pos-PAMTAS). Fenomena ini
menunjukkan bahwa interaksi masyarakat di wilayah batas kedua negara sering
melakukan pelanggaran yang mengganggu ketahanan nasional NKRI.
Sehubungan dengan ketahanan
nasional, pemerintah berupaya untuk merencanakan pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan pemekaran wilayah perbatasan di wilayah Balaikarangan
dan Selua di Kalimantan Barat yang disertai dengan peningkatan kinerha SDM
Aparatur Pemerintah dan Aparatur TNI. Perencanaan pembangunan tersebut lebih
difokuskan pada faktor-faktor yang berada dalam skala prioritas dan berkaitan
langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Strategi untuk mewujudkan
Indonesia aman dan damai tidak dipisahkan dengan tingkat kualitas sumber daya
manusia terutama dihadapkan pada kemajuan IPTEK yang relatif berubah dengan
cepat yang menyebabkan pengaruh arus globalisasi yang tidak dapat dihindari dan
harus dihadapi dengan airf dan bijaksana. Namun demikian kondisi yang terjadi
pada perbatasan Indonesia dengan Negara Malaysia tidak pernah selesai akibat
kurangnya perhatian dan kepastian kedua negara terhadap batas wilayah
masing-masing.