Warga Miskin Jakarta
Bakal Punya Dokter Pribadi
Ada
terobosan lainnya yang akan dilakukan Pemerintah DKI Jakarta periode Joko
Widodo-Basuki Tjahaja Purnama ini. Selain akan meluncurkan Kartu Jakarta Sehat
pada 10 November, Jokowi ingin warga miskin memiliki dokter pribadi. Sehingga
penyakit yang diderita bisa segera didiagnosis dan ditangani.
Caranya
dengan melibatkan mahasiswa fakultas kedokteran di beberapa universitas yang
melakukan praktek kerja nyata. "Ingin sekali setiap rumah tangga miskin
punya dokter pribadi," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama, di Balai Kota Jakarta, Sabtu 3 November 2012.
Dengan
itu, penyakit yang diderita warga miskin bisa segera diketahui. Jika penyakit
yang diderita cukup parah, warga pun bisa langsung dirujuk ke rumah sakit yang
terdekat.
Selain itu, kata Basuki, pihak Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) membuat standar operasional prosedur (SOP)
untuk rujukan agar bisa diterapkan di RSUD milik DKI maupun puskesmas.
"Sehingga nantinya warga tidak menyerbu ke RSCM, tapi bisa disebar ke RSUD
dan puskesmas di Jakarta," ujarnya.
Kepala
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dien Emmawati, mengatakan pihaknya bekerja sama
dengan 11 universitas yang ada di Jakarta. Antara lain Universitas Indonesia,
Trisakti, Atmajaya, Universitas Islam Jakarta, Yarsih, dan Tarumanegara.
"Kami akan maksimalkan ko-as (ko-asisten atau asisten dokter) di fakultas
kedokteran yang ada di Jakarta," ujarnya.
Menurut Dien, untuk memaksimalkan
program itu dibutuhkan 500 tenaga. Sebab ada sebanyak 1,2 juta warga miskin
yang harus dilayani. "Se-Jakarta butuh 500 ko-as, untuk melayani 1,2 juta
jiwa warga miskin," ujar dia.
Tanggapan :
Melihat contoh kasus diatas, menurut
saya ide yang dilontarkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta saat ini yaitu
pak Joko Widodo dan pak Ahok sangat baik dan bermanfaat. Karena selain warga
miskin di Jakarta bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan penanganan dan
perawatan, juga sebagai ajang cari pengalaman untuk para calon dokter. Karena
yang akan menjadi dokter bagi warga miskin ini adalah ko-asisten atau asisten
dokter dari fakultas kedokteran yang ada di Jakarta. Saya mendukung kebijakan
yang bermanfaat ini. Semoga kedepannya bisa terealisasi dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar