Kesadaran Umat Islam di Bandung dalam
Beribadah Masih Lemah
Bandung - Hasil survey Pusat Data dan Dinamika
Umat (PDDU) Yayasan Daarul Hikam menyebut, kesadaran dan kepatuhan umat Islam
dalam beribadah di Kota Bandung masih lemah. Sebanyak 600 responden dari 50
kelurahan dan 30 kecamatan di Kota Bandung, baru 47 persen di antaranya yang
melakukan salat wajib.
"Kami melakukan riset dengan
kuisioner dan wawancara, hasilnya, untuk ibadah mahdhah (khusus), ghairu
mahdhah (umum), dan muamalah hasilnya memprihatinkan," kata Direktur PPDU
Daarul Hikam, Sodik Mujahid, dalam ekspos profil umat Islam Kota Bandung dan
Peringatan Maulid Nabi, Kamis (24/1/2013).
Sodik menyebutkan, baru 47 persen di
antara responden yang melaksanakan salat wajib, 24 persen melaksanakan salat
tepat waktu, 24 persen salat di mesjid, 18 persen melaksanakan salat sunat
rawatib,dan 5 persen yang solat tahajud. Sementara untuk pelaksanaan zakat,
kebanyakan masyarakat masih menyalurkan dengan cara sendiri dibanding dengan melalui
amil (penyalur zakat).
"Baru 22 persen yang biasa
mengeluarkan zakat harta, dan 83 persennya bayar zakat fitrah. Untuk
penyaluran, hanya 5 persen yang melalui BAZ dan LAZIS). Sedangkan 71 persennya
langsung ke masjid, panti yatim dan pengemis," kata Sodik.
Sementara untuk puasa, baru 77 persen
responden melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan, dan hanya 33 persen yang
membayar utang puasa di bulan lain.
"Kemauan dan kemampuan baca
Al-Quran juga memprihatinkan berdasarkan survey, baru 56 persen saja yang bisa
baca, dan 26 persennya yang mengerti tajwid," ungkapnya.
Lebih lanjut Sodik mengungkapkan, selama
ini di Bandung belum ada basis data untuk pelaksanaan dakwah. Diharapkan data
ini bisa menjadi awal dari pembenahan dakwah di Kota Bandung.
Tanggapan :
Tanggapan :
Dari contoh kasus diatas memperlihatkan
bahwa kesadaran masyarakat akan agama masih rendah. Khususnya umat muslim di
Indonesia. Padahal Indonesia adalah negara dengan pemeluk Islam terbesar di
dunia. Tetapi kenapa Indonesia kurang dikenal sebagai negara yang religius?
Mungkin karena kurangnya pendidikan agama yang didapatkan masyarakat saat ini.
Meskipun masih banyak ulama di sekitar kita. Oleh karena itu pendidikan agama
sangat penting ditanamkan di hati setiap orang dari kecil. Karena pendidikan
agama akan menjadi bekal kita di akhirat yang mana itu adalah tempat yang
sesungguhnya kekal bagi kita.
0 komentar:
Posting Komentar